Setiap orang memiliki cara sendiri untuk menyampaikan protes. Namun bagi suami 300 wanita di Barbacoas, sebelah barat daya Kolombia ini, protes yang dilakukan oleh istri-istri mereka pasti akan selalu diingat.
Ratusan wanita tersebut melakukan protes dengan menolak melakukan hubungan seks dengan pasangan mereka karena pemerintah setempat lambat dalam memperbaiki jalan utama yang menuju kota mereka.
Para wanita itu melakukan aksinya selama tiga bulan lebih 19 hari. Aksi itu berakhir setelah Menteri Transportasi Kolombia, German Gordona menginvestasikan dana sebesar USD 21 Juta untuk mengaspal 17 mil pertama jalan yang dipermasalahkan.
“Gairah adalah suatu hal besar dan kami mengambil keuntungan dari hal itu. “ kata pemimpin protes Luz Marina Castillo, seperti yang dilansir dari The Sun, Senin (17/10/2011).
Protes yang sering disebut “ protes menyilangkan kaki “ itu mendapat dukungan dari dua hakim lokal di wilayah tersebut. Salah satu hakim yang bernama Maribel Silva mengatakan kalau peristiwa tersebut merupakan momen yang istimewa bagi masyarakat Barbacoas.
“ Para pria tertawa saat pertama tahu, para pria menganggap cara protes mereka sangat aneh. Kami tidak percaya saat melihat mesin konstruksi datang. Ini sangat spesial, tidak hanya aksi itu namun juga untuk seluruh warga Barbacoas. “ kata Maribel.
sumber