JAKARTA - Perayaan kelulusan SMA diduga tak hanya dilakukan dengan mencoret seragam sekolah dan kovoi kendaraan bermotor. Kuat dugaan sebagian dari mereka juga merayakannya dengan pesta seks.
Hal ini terindikasi dari meningkatnya penjualan kondom di hari yang sama dengan pengumuman kelulusan. Sebagian penjaga apotek mengakui banyak kondom dibeli remaja setingkat SMA.
Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi mengaku prihatin dengan fenomena ini karena murid mengekspresikan kelulusan mereka dengan cara yang keliru.
”Nah justru inilah yang dikhawatirkan jika sistem pendidikan didramatisir, kalau lulus UN (ujian nasional) semuanya bisa melakukan apa saja. Mereka merasakan suatu kemenangan dan diekspresikan dengan cara yang keliru,” kata Kak Seto saat dihubungi okezone, Rabu (18/5/2011) malam.
Lebih lanjut, Kak Seto konsisten menolak pemahaman bahwa UN sebagai satu-satunya acuan kelulusan siswa sebagaimana dijalankan pemerintah saat ini. Menurut dia, UN justru membebani para siswa sehingga mereka akan melakukan apa pun tatkala merayakan kelulusan.
“Sistem pendidikan kita (menempatkan) UN segala-galanya. Begitu lulus itu dianggap suatu kemenangan dan melakukan apa saja. Ini adalah luapan pengekangan tadi,” terangnya.
Sistem yang baik, jelas Kak Seto, adalah pendidikan yang tak hanya mengajarkan ilmu tapi juga etika, termasuk budi pekerti, kejujuran, dan sopan santun.
“Itu yang harus dievaluasi, jangan bangga dengan hasil ujian dan tak peduli dengan prosesnya. Apakah ada kecurangan atau tidak? Kalau begitu kan imbasnya lulus jadi melakukan kebut-kebutan, coret-coretan, dan seks bebas,” bebernya.
Sementara itu saat dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar berjanji akan menindak pelajar yang kedapatan melanggar susila.
sumber
0 Response to "Jangan Ekspresikan Kelulusan dengan Pesta Seks!"
Post a Comment
Komentar dengan link aktif tidak akan pernah muncul Terima kasih.