Seks menjadi hal tidak ada habisnya untuk diulas, termasuk
kebiasaan berhubungan dengan kelamin menyebar di muka bumi. Beberapa suku di
pelbagai negara masih menjalankan tradisi mereka soal bagian sensitif ini namun
sangat menjijikkan dan di luar nalar.
Tradisi-tradisi ini ada yang
telah menghilang namun masih ada saja melakukannya dengan alasan demi
kelangsungan cara zaman leluhur.
1. Tradisi minum sperma di Papua Nugini
Sebuah suku di wilayah Sambian, Papua Nugini, mempunyai cara
menjijikkan untuk mengubah anak lelaki menjadi pejantan tangguh sesungguhnya.
Sejak umur tujuh tahun para bocah hidup bersama 10 pria dewasa selama satu dekade. Kulit mereka pun ditusuk dan ditandai agar terbebas dari kontaminasi perempuan. Untuk alasan kaum hawa pula mereka dipaksa memakan tanaman mengandung gula tinggi menyebabkan mimisan dan muntah darah.
Sebagai puncaknya mereka meminum sperma orang paling tua di kelompok itu dipercaya baik untuk pertumbuhan dan kekuatan. Setelahnya mereka dilepas kembali ke masyarakat.
Sejak umur tujuh tahun para bocah hidup bersama 10 pria dewasa selama satu dekade. Kulit mereka pun ditusuk dan ditandai agar terbebas dari kontaminasi perempuan. Untuk alasan kaum hawa pula mereka dipaksa memakan tanaman mengandung gula tinggi menyebabkan mimisan dan muntah darah.
Sebagai puncaknya mereka meminum sperma orang paling tua di kelompok itu dipercaya baik untuk pertumbuhan dan kekuatan. Setelahnya mereka dilepas kembali ke masyarakat.
Bisa jadi para kaum adam negara lain bersyukur tidak lahir
dari suku Aborigin Mardudjara, Australia. Tradisi suku ini cukup membuat bulu
kuduk merinding bahkan bagi siapapun membacanya.
Untuk menjadi lelaki sejati setiap bocah bakal dipotong kulit ujung kemaluannya atau sunat secara sadar dan setelahnya dia harus memakan kulit itu.
Setelah bekas sunat mengering, kemaluan mereka dipotong memanjang hanya di bagian bawah mulai dari ujung penis hingga buah zakar. Darah yang menetes harus terbakar oleh api di bawahnya. Kemudian hari mereka bakal buang air kecil dari bagian bawah organ intim dan bukan lewat ureta atau saluran pembuangan.
Untuk menjadi lelaki sejati setiap bocah bakal dipotong kulit ujung kemaluannya atau sunat secara sadar dan setelahnya dia harus memakan kulit itu.
Setelah bekas sunat mengering, kemaluan mereka dipotong memanjang hanya di bagian bawah mulai dari ujung penis hingga buah zakar. Darah yang menetes harus terbakar oleh api di bawahnya. Kemudian hari mereka bakal buang air kecil dari bagian bawah organ intim dan bukan lewat ureta atau saluran pembuangan.
3. Tradisi menculik istri orang di Nigeria
Suku Wodaabe di Nigeria, bagian barat Afrika mengenal tradisi
menculik istri sesama anggota suku itu. Syaratnya mereka telah menikah di usia
sangat muda sebab perjodohan dan perempuan yang diculik harus istri dari
saudara atau mempunyai garis keturunan sama.
Di masa kini ritual itu menjadi sebuah festival bernama Gerewol. Para lelaki Wodaabe berpakaian adat dan memakai tata rias lalu berdansa untuk memikat perempuan.
Di masa kini ritual itu menjadi sebuah festival bernama Gerewol. Para lelaki Wodaabe berpakaian adat dan memakai tata rias lalu berdansa untuk memikat perempuan.
4. Masturbasi di depan publik zaman Mesir kuno
Firaun Mesir zaman dulu mengenal tradisi masturbasi di
hadapan orang banyak. Dia memuaskan dirinya sendiri hingga orgasme di Sungai
Nil agar selalu berkah dan tidak pernah kering.
Hal itu dia lakukan untuk menghormati Dewa Atum. Salah satu dewa memberi kepuasan pada seks. Selain itu masturbasi depan publik juga berlaku saat Festival Dewa Min menjadi simbol keampuhan daya bercinta Firaun dan ini masih sering dilakukan banyak lelaki Mesir.
Hal itu dia lakukan untuk menghormati Dewa Atum. Salah satu dewa memberi kepuasan pada seks. Selain itu masturbasi depan publik juga berlaku saat Festival Dewa Min menjadi simbol keampuhan daya bercinta Firaun dan ini masih sering dilakukan banyak lelaki Mesir.
5. Yunani kuno mensahkan hubungan pedofilia dan homoseksual
Jauh sebelum merebaknya pedofilia alias timbul gairah pada
bocah lebih muda, dan gay atau percintaan sesama lelaki, Yunani kuno sudah
mempraktekkan hubungan itu bahkan mendapat restu dari masyarakat. Di Ibu Kota
AThena, percintaan antara lelaki dewasa dengan anak-anak berjenis kelamin sama
merupakan tanda cinta terdalam dan hubungan itu berakhir jika si anak, biasa
disebut eromenos, telah dewasa dengan tanda-tanda fisik terlihat seperti
pertumbuhan kumis dan janggut.
Lelaki dewasa biasa disebut erastes harus memberikan pendidikan, perlindungan, cinta, dan menyediakan kebutuhan pasangannya. Sementara Eromenos mempersembahkan keindahan, kemudaan, dan layanan cinta.
Lelaki dewasa biasa disebut erastes harus memberikan pendidikan, perlindungan, cinta, dan menyediakan kebutuhan pasangannya. Sementara Eromenos mempersembahkan keindahan, kemudaan, dan layanan cinta.
0 Response to "Kebiasaan Seks paling Menjijikkan (Baca dulu yaa)"
Post a Comment
Komentar dengan link aktif tidak akan pernah muncul Terima kasih.